Hai teman-teman…………….
Nama saya Sri Agustinawati atau biasa dipanggil TINA. Saya tinggal di jalan Sidingkap II no. 22B Bangkalan. Di sini aku dibesarkan dan dilahirkan, aku tinggal bersama dengan keluarga yang sangat aku sayangi.selain itu di desaku saya di ajari berbagai macam
pengetahuan yang belum saya ketahui sebelumnya misalnya mereka mengajari saya
bagaimana cara menghormati orang laen dan juga mereka dapat membentuk
kepribadian saya yang lebih baek.
Di desaku orang-orangnya ramah-ramah dan masih banyak orang
yang mw peduli pada orang laen meskipun orang itu bukan merupakan anggota
keluarganya sendiri. Misalnya ada orang yang sakit dan itu bukan anggota
keluarganya sendri mereka tetap dating untuk menjenguknya meskipun rumahnya pun
jauh mereka tetap saja pergi ke sana untuk menjenguknya. Maka dari itu saya
senang bangetz bisa jadi salah satu anggota dari orang keleyan .
Di desa mlajah ini orang-orangnya suka bekerja keraz dan tidak
pernah putuz asa misalnya orang-orang di
desa keleyan mayoritas kan profesinya banyak yang menjadi seorang petani
dan orang yang bekerja selain petani bisa di hitung jumlahnya. Tape meskipun
mereka Cuma berprofesi sebagai petani
mereka masih mempunyai agamanya tetap kuat dan mereka juga masih mempunyai
solidaritas yang sangat tinggi terhadap sesamanya dan juga masih mempunyai
sopan santun yang tinggi.
Di desaku banyak terdapat bebarapa tanaman yang bisa jadi
penghasilan orang-orang keleyan misalnya rambutan, kacang tanah,kacang panjang
dan jagung. Biyasanya orang keleyan juga bisa menanam padinya di ladang
meski jarang orang desa laen menanam
padi di ladang tpe orang di desaku sering menanam padi di ladang dan katanya
padi yang di tanam di ladang itu padinya tidak terlalu enak jika di tanam di
ladang lebih enak di tanam di sawah.
Meski padinya lebih enak di tanam di sawah tapi orang di
desa mlajah masih saja menanami ladangnya dengan padi karena orang keleyan itu
tidak mau membiyarkan ladangnya itu tidak di Tanami apapun . mereka tidak akan
membiarkan ladangnya itu tidak berguna jdi mereka selalu memanfaatkan ladangnya
itu untuk mencari penghasilan meski bertani itu merupakan pekerjaan yang sangat
berat dan membutuhkan banyak pengorbanan. Mereka tetap saja sabar dan tak ada
kata putuz asa bagi mereka.
foto yang ada akunya gak dipajang. jahaaaaatttt !!
BalasHapus