Jumat, 14 Desember 2012

Home sweet Home

Hai teman-teman…………….
Nama saya Sri Agustinawati atau biasa dipanggil TINA. Saya tinggal di jalan Sidingkap II no. 22B Bangkalan. Di sini aku dibesarkan dan dilahirkan, aku tinggal bersama dengan keluarga yang sangat aku sayangi.selain itu di desaku saya di ajari berbagai macam pengetahuan yang belum saya ketahui sebelumnya misalnya mereka mengajari saya bagaimana cara menghormati orang laen dan juga mereka dapat membentuk kepribadian saya yang lebih baek.
Di desaku orang-orangnya ramah-ramah dan masih banyak orang yang mw peduli pada orang laen meskipun orang itu bukan merupakan anggota keluarganya sendiri. Misalnya ada orang yang sakit dan itu bukan anggota keluarganya sendri mereka tetap dating untuk menjenguknya meskipun rumahnya pun jauh mereka tetap saja pergi ke sana untuk menjenguknya. Maka dari itu saya senang bangetz bisa jadi salah satu anggota dari orang keleyan .
Di desa mlajah ini orang-orangnya suka bekerja keraz dan tidak pernah putuz asa misalnya orang-orang di  desa keleyan mayoritas kan profesinya banyak yang menjadi seorang petani dan orang yang bekerja selain petani bisa di hitung jumlahnya. Tape meskipun mereka  Cuma berprofesi sebagai petani mereka masih mempunyai agamanya tetap kuat dan mereka juga masih mempunyai solidaritas yang sangat tinggi terhadap sesamanya dan juga masih mempunyai sopan santun yang tinggi.
Di desaku banyak terdapat bebarapa tanaman yang bisa jadi penghasilan orang-orang keleyan misalnya rambutan, kacang tanah,kacang panjang dan jagung. Biyasanya orang keleyan juga bisa menanam padinya di ladang meski  jarang orang desa laen menanam padi di ladang tpe orang di desaku sering menanam padi di ladang dan katanya padi yang di tanam di ladang itu padinya tidak terlalu enak jika di tanam di ladang lebih enak di tanam di sawah.
Meski padinya lebih enak di tanam di sawah tapi orang di desa mlajah masih saja menanami ladangnya dengan padi karena orang keleyan itu tidak mau membiyarkan ladangnya itu tidak di Tanami apapun . mereka tidak akan membiarkan ladangnya itu tidak berguna jdi mereka selalu memanfaatkan ladangnya itu untuk mencari penghasilan meski bertani itu merupakan pekerjaan yang sangat berat dan membutuhkan banyak pengorbanan. Mereka tetap saja sabar dan tak ada kata putuz asa bagi mereka.

1 komentar: