Namaku Sri Agustinawati biasa dipanggil Tina. Aku lahir di Bangkalan 25 Agustus 1996 dari seorang ibu yang sangat aku sayangi. Aku anak kedua dari tiga bersaudara, aku juga merupakan satu-satunya anak perempuan dalam keluargaku. Rasanya sedikit menyebalkan saat melihat adik dan kakakku pergi bermain di luar dan aku hanya diam dirumah menonton TV atau membantu ibuku di rumah. Tapi sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Aku sekarang bersekolah di MAN Bangkalan, dan duduk di kelas XI IPA 1 "Fantasi Ceria". Sangat menyenangkan berada di kelas ini, anak-anak di kelas ini gokil abis, terkadang aku merasa tertekan dengan pelajaran yang ada tapi karena ada teman seperti mereka aku jadi semangat lagi. Ngomong-ngomong soal pelajaran, pelajaran favorit aku adalah Matematika. Aku tidak tahu kenapa dan kapan aku menyukai Matematika, aku hanya merasa senang saat belajar Matematika.
Sementara pelajaran yang tidak terlalu aku sukai adalah IPS, mungkin itu sebabnya aku memilih untuk masuk ke jurusan IPA. Teman yang paling dekat denganku saat ini bernama Elza, dia teman terdekatku karena dia merupakan teman sebangkuku. Menyenangkan rasanya duduk di depan bersamanya, awalnya aku merasa duduk di depan sangat menakutkan karena bertatapan muka dengan guru pengajar. Tapi tidak sekarang, setelah aku menjalaninya sendiri aku merasa senang duduk di depan.
Hobiku adalah membaca dan menontn TV, kata buku hobiku ini bertolak belakang entah kenapa beliau berkata seperti itu. Aku paling suka membaca saat aku sedang sendiri di rumah, maklumlah saat weekend ibuku sering tidak ada di rumah karena bekerja, adik dan kakakku juga pergi bermain dengan teman mereka, sepupuku pergi ke rumah kakeknya di Kamal berama ayah dan ibunya. Karena itu aku hanya menjaga rumah sendirian.
Saat besar nanti, aku ingin menjadi seorang Dokter tepatnya Dokter Kandungan. Sebenarnya aku takut saat melihat banyak darah, tapi tetap saja aku ingin menjadi Dokter. Apapun profesiku nani asal bisa membuat ibuku bangga aku sudah merasa senang. Ibu merupakan orang yang menjadi panutan dalam hidupku, aku belajar berusaha untuk menjadi yang terbaik demi ibuku. Setelah ayah meninggal ibu yang menjadi tulang punggung keluarga dan harus membiayai aku, adik dan kakakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar